Manusia dan Pandangan Hidup
Ø
Manusia dan Pandangan Hidup
Setiap
manusia di dunia ini tentu mempunyai pandangan hidupnya masing-masing yang
perlu dipersiapkan secara rinci sejak dini agar dapat terlaksana sesuai dengan
harapan pada waktu yang tepat. Pandangan hidup sendiri bersifat kodrati, yang
telah diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Adapun pengertian pandangan
hidup itu adalah pendapat ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petujuk hidup di dunia agar dapat menjalani
hidup yang lebih baik lagi dengan adanya pandangan hidup tersebut. Pendapat
atau pertimbangan di sini merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri yang
berdasarkan pengalaman hidup atau sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pada
dasarnya, pandangan hidup mempunyai empat unsur yang saling terkait satu sama
lain yang tidak dapat terpisahkan, yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, dan keyakinan
atau kepercayaan. Yang dimaksud dengan cita-cita adalah apa yang ingin dicapai
dengan usaha atau perjuangan yang akan ditempuh untuk mendapatkannya. Tujuan
yang ingin dicapai adalah kebajikan. Kebajikan adalah segala sesuatu hal yang
baik yang dapat manusia itu bahagia, makmur dan tentram. Usaha atau perjuangan
yaitu kerja keras yang dilandasi oleh kepercayaan dan keyakinan. Keyakinan atau
kepercayaan itu dapat diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani,
dan kepercayaan kepada Tuhan.
Seperti
yang sedang berkembang di berbagai penjuru dunia saat ini, yaitu semakin
maraknya kasus terorisme dan bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama yang
merenggut banyak korban dan materi yang tidak sedikit. Masalah ini terjadi
akibat kurang tepatnya pandangan suatu kelompok terhadap masalah kehidupan yang
sedang terjadi. Mereka menafsirkan suatu ajaran secara sepotong-sepotong
dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tanpa melihat keadaan
sekitarnya.
Mereka
berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah
musuh bagi mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk
terciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal jika diperhatikan lebih
dalam sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang
tepat, tidak sewajarnya orang yang keliru ditiadakan tanpa memberi kesempatan
untuk kembali ke jalan yang benar.
Akan
tetapi nampaknya pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri
mereka dan para pengikutnya. Bahkan mereka beranggapan bahwa jika melakukan hal
tersebut maka akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka
meninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid.
Padahal jika dinilai justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat sangat biadab
dan tidak berperikemanusiaan.
Lebih
parahnya lagi, mereka juga tidak segan-segan untuk menyebarkan ajarannya
tersebut kepada orang-orang yang di sekitar mereka sehingga pengikut mereka
menjadi bertambah banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang
mereka inginkan tercapai.
Seperti
yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak
yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan
bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga
siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada,
karena mereka bisa membentuk kader-kader pemimpin baru.
Untuk
masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebenarnya adalah pandangan hidup pada
pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yang dibasmi adalah pemimpinnya itu
belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu
sulit untuk ditelusuri satu per satu. Kalau pandangan hidup mereka sudah
kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan
menghentikan aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran pribadi.
Pandangan
hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi berikut adalah klasifikasi
berdasarkan asalnya, antara lain:
1. Pandangan
hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan
hidup yang berupa ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada Negara tersebut.
3. Pandangan
hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Orang
yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa
disebut cita-cita. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita
adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang ingin dicapai seseorang
pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin
terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara
masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide
atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang
dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor berikut:
1. Faktor
manusia ;
2. Faktor
kondisi ; dan
3. Faktor
tingginya cita-cita
Terdapat
formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita.
Pertama, kita harus mengubah belief system (keyakinan dan
tujuan) kita. Kedua, kita harus mengubah cara berpikir kita dan emosi kita.
Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita.
Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua
itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan tujuan kita dari
awal.
Cita-cita
yang baik adalah cita-cita yang dicapai melalui kerja keras, kreativitas,
inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung
tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk
menghayal yang tidak-tidak.
Dalam
bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita
bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai, harus disesuaikan dengan
kemampuan yang kita miliki.
Tidak
semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita,
maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak
dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar
cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau
melihat film motivasi hidup seperti Laskar Pelangi.
Langkah-langkah
Berpandangan Hidup yang Baik
Setiap
manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat
mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu,
yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai
tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik yakni:
Mengenal
Mengenal
merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap
aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai
pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak
manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke
dunia.
Mengerti
Tahap
kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita
berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita
hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara.
Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita
mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu
mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
Menghayati
Langkah
selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup
itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan
benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati
disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya,
yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup
itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini,
menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada
orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan
hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati
pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup
itu sendiri.
Meyakini
Setelah
mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau
dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka
hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini
ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga
dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Mengabdi
Pengabdian
merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang
telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan
manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu
sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di
alam akhirat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda